Blind spot adalah area di sekitar kendaraan yang tidak terlihat oleh pengemudi. Blind spot juga dikenal sebagai titik buta. 

Blind spot dapat terjadi karena: Jangkauan pandangan terbatas pada kaca spion, Terhalang oleh muatan yang dibawa, Ukuran kendaraan yang besar. 

Blind spot dapat menjadi faktor risiko kecelakaan lalu lintas, terutama saat mengemudi manuver seperti berbelok atau berpindah lajur. 

Beberapa area blind spot pada kendaraan besar seperti truk: 

  • Di belakang trailer, dalam segitiga yang menyempit
  • Di belakang kabin atau badan truk
  • Di depan kap mesin
  • Di samping pintu penumpang
  • Di samping pintu pengemudi

Untuk menghindari kecelakaan, pengemudi kendaraan besar seperti truk perlu berhati-hati dan berkonsentrasi saat mengemudi. 

Faktor yang Menimbulkan Blind Spot

Selain area-area yang memang dari awal menjadi titik buta bagi pengendara, ada pula keterbatasan jarak pandang yang diakibatkan oleh faktor lain. Faktor-faktor ini datang dari elemen eksternal atau memang disebabkan kondisi kendaraan, berikut diantaranya:

  1. Kaca spion mobil memiliki jangkauan yang terbatas.
  2. Pengemudi kurang perhatian terhadap kondisi di sekitar kendaraan
  3. Dimensi kendaraan besar, semakin besar ukuran kendaraan semakin luas area blind spot, seperti dump truck, mobil box, bus dan mobil besar lainnya.
  4. Bagian kaca belakang tertutup oleh muatan kabin yang terlalu bertumpuk.
  5. Kondisi cuaca yang membatasi jarak pandang, seperti kondisi hujan lebat atau berkabut.

Tips Menghindari Blind Spot

Pada kondisi tertentu, blind spot bisa saja terjadi karena faktor tak terhindarkan. Namun, ada beberapa faktor penyebab lainnya juga yang masih bisa dihindari atau diminimalkan untuk mengurangi area blind spot. Berikut tips-tips menghindari blind spot saat berkendara.

  1. Cek kaca spion sebelum melakukan perjalanan dan lakukan atur ulang kaca sehingga bisa mengakomodasi jarak pandang yang lebih luas.
  2. Sebagai pengendara, Anda harus lebih memperhatikan kaca spion kendaraan ketika berada di jalan raya. Terutama pada kondisi-kondisi rawan, seperti saat berbelok atau berpindah jalur. Yakinkan tidak ada kendaraan lain di sekeliling mobil.
  3. Anda juga bisa menambahkan head check atau shoulder check yang dilakukan dengan cara menengokkan kepala melalui jendela mobil sebelum bermanuver. Pemeriksaan ini diperlukan untuk memastikan kondisi sekitar kendaraan aman.
  4. Bunyikan klakson pendek ketika sedang mendahului atau menyalip kendaraan lain, untuk memberitahu kendaraan tersebut tentang keberadaan mobil Anda di blind spot mereka.
  5. Lebih waspada saat mengemudi di tempat yang rawan, seperti persimpangan, tikungan, perumahan, lokasi proyek dan daerah padat bangunan.
  6. Kurangi muatan bagasi atau perhatikan penyusunannya agar tidak menumpuk dan menghalangi kaca belakang.
  7. Hindari memodifikasi ukuran spion mobil yang berpotensi mengurangi jarak pandang.

Blind spot merupakan tantangan yang serius dalam berkendara. Dengan memahami lokasi dan penyebab blind spot, serta memanfaatkan teknologi dan teknik berkendara yang tepat, risiko kecelakaan akibat blind spot dapat diminimalkan. Keselamatan berkendara tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kewaspadaan dan tanggung jawab pengemudi dalam mengenali dan mengatasi blind spot.

Categories News Update

Leave a Comment

Total visit: 12,469 hits